1. Siswa SMP RI Ciptakan Jejaring Sosial Seperti Facebook
Seorang siswa SMP di Bandung, Jawa Barat berhasil menciptakan jejaring sosial. Bahkan, saat ini karya tersebut telah diakses di 47 negara seluruh dunia.
Pergaulan di dunia maya melalui jejaring sosial saat ini sedang digandrungi masyarakat dari berbagai usia dan kalangan sosial. Hal inilah yang mendasari Muhammad Yahya Harlan, siswa SMP kelas I Sekolah Alam Bandung untuk menciptakan jejaring sosial dengan nama salingsapa.com.
Proses pembuatan jejaring sosial ini hanya satu bulan. Yahya mencoba membuat fitur-fitur menarik untuk melengkapi jejaring sosial karyanya. Berbeda dengan jejaring sosial lainnya, salingsapa.com ditujukan untuk mengajak kebaikan.
Sejak diluncurkan dua minggu lalu, pengguna salingsapa.com sudah mencapai 5500 dan diakses oleh 47 negara di dunia, seperti Amerika Serikat, Belanda, Norwegia dan Malaysia.
Orang tua Yahya menyebutkan, minat dan bakat bahwa anaknya pada komputer telah terlihat sejak berusia tiga tahun. Karena karyanya ini, Yahya diminta mengisi kuliah umum dihadapan sejumlah dosen dan mahasiswa ITB, Bandung.
2. Anak Bandung Ciptakan Anti Virus Artav
Arrival Dwi Sentosa, siswa SMP 48 di Bandung, Jawa Barat, berhasil menciptakan sebuah anti virus lokal. Anti virus ini dinamainya Artav dan kini mulai digemari para pengguna komputer, bahkan warung internet di Bandung.
Selain karena mudah digunakan, tampilan Artav buatan Arrival ini juga tidak kalah dengan anti virus profesional. Diakui oleh sejumlah pengelola warnet, Artav sangat membantu untuk menghilangkan virus di dalam komputer, meskipun piranti lunak ini masih membutuhkan penyempurnaan.
Arrival menciptakan anti virus ini dalam waktu satu tahun. Ia tidak belajar di tempat profesional untuk membuat Artav. Arrival dan kakaknya hanya belajar otodidak dan membeli buku panduan sampai akhirnya bisa membuat anti virus ini.
3. Pencipta software termuda DI DUNIA
Hebat! Itulah kesan yang Nesi dapat. Walaupun masih duduk di kelas satu SMP Salman Al Farizi, Bandung, Fahma Waluya Rahmansyah (12) sudah membuat 12 aplikasi software yang dibantu adiknya Hania Pracika Rosmansyah (6).
Fahma bercerita banyak, bagaimana ia bisa membuat software canggih buat anak-anak Indonesia. Yuk, lihat cerita dari Fahma!
"Awalnya, aku mulai suka dengan komputer sejak umur 3 tahun. Saat itu, aku masih tinggal di Inggris karena ayah harus menyelesaikan pendidikan S3," ujar Fahma.
Ayah Fahma sering membawakan cd-cd dari perpustakaan di Inggris yang berisi game seperti, mewarnai, menghitung dan sejenisnya.
Nah, setelah pintar bermain game , Fahma mulai mencoba mengutak-atik program yang ada di komputer.
Ia semakin rajin mencari buku-buku tentang aplikasi komputer. "Selain belajar dari buku, aku juga dibantu ayah dan adik sebagai pengisi suara, akhirnya, jadilah aplikasi buatanku," cerita Fahma panjang lebar.
Seperti apa, sih, aplikasi yang dibuat oleh Fahma? Fahma dan adiknya membuat aplikasi bernama Banana (Belajar Huruf Angka dan Warna) juga English for Kids (Enrich) .
Fahma menunjukkan aplikasinya itu pada Nesi. Wah, program itu bisa dipasang di ponsel. Cara memainkannya juga mudah.
Dari program Banana itu, kita bisa belajar tentang aneka warna, tebak gambar maupun angka. Kita juga bisa mendengar si pengisi suaranya adalah Hania, sang adik.
Nah, kalau Enrich, pun hampir serupa. Kita diberikan sebuah gambar lalu kita menebaknya dalam bahasa Inggris. Nanti, akan ada jawaban yang benar berupa suara Hania.
Karena kehebatannya itu, kedua aplikasi, Banana dan Enrich mendapat perhatian khusus dari Nokia. Aplikasi buatan mereka pun langsung diminta untuk dimasukan ke dalam OVI Store.
Wow, Nesi dibuatkan aplikasi oleh Fahma! Keren! Foto: kidnesia
Selain itu, mereka pun mendapatkan hadiah dari Nokia sebuah N8 atas prestasinya. Huaa, bikin iri, saja!
Tak ketinggalan, hari itu Fahma dan Hania membuatkan aplikasi khusus untuk Nesi. Setelah melihat gambar Nesi, Fahma langsung menggambarnya di program adobe flash . Wow, hanya kurang dari 7 menit, gambar Nesi pun jadi.
Setelah itu, giliran Hania yang mengisi suara Nesi dengan ucapan "Hai, teman-teman apa kabar?" Suara Hania pun direkam dengan program recorder di komputer.
Sim salabim, jadi, deh! Ada gambar Nesi yang bergerak-gerak dan bisa menyapa dengan ucapan yang telah direkam tadi. "Sebenarnya, suara itu bisa macam-macam, lho. Bahkan kalau mau, bisa sampai satu jam atau lebih! Tergantung maunya, berapa lama," kata Fahma.
Wah, salut buat Fahma dan Hania. Sukses terus, ya, Nesi tunggu karya-karya hebat selanjutnya! (Annisa/Kidnesia)
Seorang siswa SMP di Bandung, Jawa Barat berhasil menciptakan jejaring sosial. Bahkan, saat ini karya tersebut telah diakses di 47 negara seluruh dunia.
Pergaulan di dunia maya melalui jejaring sosial saat ini sedang digandrungi masyarakat dari berbagai usia dan kalangan sosial. Hal inilah yang mendasari Muhammad Yahya Harlan, siswa SMP kelas I Sekolah Alam Bandung untuk menciptakan jejaring sosial dengan nama salingsapa.com.
Proses pembuatan jejaring sosial ini hanya satu bulan. Yahya mencoba membuat fitur-fitur menarik untuk melengkapi jejaring sosial karyanya. Berbeda dengan jejaring sosial lainnya, salingsapa.com ditujukan untuk mengajak kebaikan.
Sejak diluncurkan dua minggu lalu, pengguna salingsapa.com sudah mencapai 5500 dan diakses oleh 47 negara di dunia, seperti Amerika Serikat, Belanda, Norwegia dan Malaysia.
Orang tua Yahya menyebutkan, minat dan bakat bahwa anaknya pada komputer telah terlihat sejak berusia tiga tahun. Karena karyanya ini, Yahya diminta mengisi kuliah umum dihadapan sejumlah dosen dan mahasiswa ITB, Bandung.
2. Anak Bandung Ciptakan Anti Virus Artav
Arrival Dwi Sentosa, siswa SMP 48 di Bandung, Jawa Barat, berhasil menciptakan sebuah anti virus lokal. Anti virus ini dinamainya Artav dan kini mulai digemari para pengguna komputer, bahkan warung internet di Bandung.
Selain karena mudah digunakan, tampilan Artav buatan Arrival ini juga tidak kalah dengan anti virus profesional. Diakui oleh sejumlah pengelola warnet, Artav sangat membantu untuk menghilangkan virus di dalam komputer, meskipun piranti lunak ini masih membutuhkan penyempurnaan.
Arrival menciptakan anti virus ini dalam waktu satu tahun. Ia tidak belajar di tempat profesional untuk membuat Artav. Arrival dan kakaknya hanya belajar otodidak dan membeli buku panduan sampai akhirnya bisa membuat anti virus ini.
3. Pencipta software termuda DI DUNIA
Hebat! Itulah kesan yang Nesi dapat. Walaupun masih duduk di kelas satu SMP Salman Al Farizi, Bandung, Fahma Waluya Rahmansyah (12) sudah membuat 12 aplikasi software yang dibantu adiknya Hania Pracika Rosmansyah (6).
Fahma bercerita banyak, bagaimana ia bisa membuat software canggih buat anak-anak Indonesia. Yuk, lihat cerita dari Fahma!
"Awalnya, aku mulai suka dengan komputer sejak umur 3 tahun. Saat itu, aku masih tinggal di Inggris karena ayah harus menyelesaikan pendidikan S3," ujar Fahma.
Ayah Fahma sering membawakan cd-cd dari perpustakaan di Inggris yang berisi game seperti, mewarnai, menghitung dan sejenisnya.
Nah, setelah pintar bermain game , Fahma mulai mencoba mengutak-atik program yang ada di komputer.
Ia semakin rajin mencari buku-buku tentang aplikasi komputer. "Selain belajar dari buku, aku juga dibantu ayah dan adik sebagai pengisi suara, akhirnya, jadilah aplikasi buatanku," cerita Fahma panjang lebar.
Seperti apa, sih, aplikasi yang dibuat oleh Fahma? Fahma dan adiknya membuat aplikasi bernama Banana (Belajar Huruf Angka dan Warna) juga English for Kids (Enrich) .
Fahma menunjukkan aplikasinya itu pada Nesi. Wah, program itu bisa dipasang di ponsel. Cara memainkannya juga mudah.
Dari program Banana itu, kita bisa belajar tentang aneka warna, tebak gambar maupun angka. Kita juga bisa mendengar si pengisi suaranya adalah Hania, sang adik.
Nah, kalau Enrich, pun hampir serupa. Kita diberikan sebuah gambar lalu kita menebaknya dalam bahasa Inggris. Nanti, akan ada jawaban yang benar berupa suara Hania.
Karena kehebatannya itu, kedua aplikasi, Banana dan Enrich mendapat perhatian khusus dari Nokia. Aplikasi buatan mereka pun langsung diminta untuk dimasukan ke dalam OVI Store.
Wow, Nesi dibuatkan aplikasi oleh Fahma! Keren! Foto: kidnesia
Selain itu, mereka pun mendapatkan hadiah dari Nokia sebuah N8 atas prestasinya. Huaa, bikin iri, saja!
Tak ketinggalan, hari itu Fahma dan Hania membuatkan aplikasi khusus untuk Nesi. Setelah melihat gambar Nesi, Fahma langsung menggambarnya di program adobe flash . Wow, hanya kurang dari 7 menit, gambar Nesi pun jadi.
Setelah itu, giliran Hania yang mengisi suara Nesi dengan ucapan "Hai, teman-teman apa kabar?" Suara Hania pun direkam dengan program recorder di komputer.
Sim salabim, jadi, deh! Ada gambar Nesi yang bergerak-gerak dan bisa menyapa dengan ucapan yang telah direkam tadi. "Sebenarnya, suara itu bisa macam-macam, lho. Bahkan kalau mau, bisa sampai satu jam atau lebih! Tergantung maunya, berapa lama," kata Fahma.
Wah, salut buat Fahma dan Hania. Sukses terus, ya, Nesi tunggu karya-karya hebat selanjutnya! (Annisa/Kidnesia)


